Pengertian Norma – Norma sebagai aturan perilaku dalam kehidupan sosial, merupakan landasan utama bagi harmoni dan keseimbangan dalam masyarakat. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi pengertian, fungsi, tujuan, dan ciri norma untuk memahami betapa pentingnya peran ini dalam membentuk perilaku manusia.
Pengertian Norma
Norma adalah seperangkat aturan atau pedoman perilaku yang di akui dan di terima oleh suatu masyarakat atau kelompok tertentu. Dalam konteks sosial, norma bertindak sebagai panduan untuk mengatur interaksi antarindividu, membentuk pola perilaku, dan memastikan keseimbangan dalam suatu komunitas. Untuk memahami lebih lanjut, mari kita eksplorasi konsep ini dengan lebih mendalam.
Pengertian Norma Menurut Para Ahli
Norma merupakan konsep kompleks yang telah di definisikan oleh berbagai ahli dari berbagai disiplin ilmu. Berikut adalah beberapa pemahaman tentang pengertian norma menurut para ahli:
1. Emile Durkheim
Menurut Emile Durkheim, seorang sosiolog terkemuka, norma adalah aturan-aturan sosial yang mengatur perilaku individu dalam masyarakat. Durkheim membagi norma menjadi dua jenis: norma positif yang mengarahkan perilaku yang di anggap di inginkan, dan norma negatif yang melarang perilaku yang di anggap tidak di inginkan.
2. Max Weber
Max Weber, seorang tokoh sosiologi dan ekonomi, melihat norma sebagai aturan-aturan yang berkaitan dengan otoritas dan kekuasaan dalam masyarakat. Bagi Weber, norma juga mencakup norma-norma keberlanjutan yang menjadi dasar bagi tatanan sosial.
3. M. Soedjono
M. Soedjono, seorang ahli hukum Indonesia, menginterpretasikan norma sebagai aturan perilaku yang di terima dalam masyarakat dan di atur oleh sistem hukum. Bagi Soedjono, norma hukum adalah landasan bagi keadilan dan ketertiban sosial.
4. Soediman Kartohadiprodjo
Soediman Kartohadiprodjo, seorang ahli psikologi sosial Indonesia, melihat norma sebagai panduan perilaku yang di pelajari individu melalui interaksi sosial. Menurut Soediman, norma memainkan peran penting dalam membentuk identitas dan integrasi sosial.
5. H. Abdul Muis
H. Abdul Muis, seorang ahli etika dan moral Indonesia, mengartikan norma sebagai aturan-aturan moral yang di pegang oleh individu atau masyarakat. Bagi H. Abdul Muis, norma moral menjadi dasar bagi tindakan yang baik dan benar.
Jenis-Jenis Norma
Norma adalah seperangkat aturan atau pedoman perilaku yang di terima dan di akui dalam suatu masyarakat. Jenis-jenis norma dapat bervariasi, mencakup aturan formal dan informal yang mengatur interaksi antarindividu. Mari kita eksplorasi beberapa jenis norma yang umum di temui.
1. Norma Formal
Norma formal mengacu pada aturan yang di tetapkan secara resmi oleh lembaga atau pemerintahan. Ini termasuk hukum dan peraturan yang di atur untuk memastikan ketertiban dan keadilan dalam masyarakat. Sanksi yang di berlakukan terhadap pelanggar norma formal dapat mencakup denda, penahanan, atau tindakan hukum lainnya.
2. Norma Informal
Norma informal bersifat lebih tidak resmi dan berkembang melalui interaksi sehari-hari antarindividu. Contohnya termasuk etika sosial, sopan santun, dan norma-norma kebersamaan yang muncul secara alami dalam masyarakat. Pelanggaran terhadap norma informal biasanya di atasi melalui respons sosial dan penilaian dari sekitar.
3. Norma Moral
Norma moral mencakup aturan-aturan yang berkaitan dengan nilai-nilai etika dan moralitas. Ini mencakup pandangan tentang benar dan salah dalam konteks kebaikan dan keadilan. Norma moral dapat bervariasi antarbudaya dan sering kali membentuk dasar bagi norma-norma hukum formal.
4. Norma Budaya
Norma budaya mencerminkan aturan-aturan yang di terima dalam suatu kelompok atau budaya tertentu. Ini dapat mencakup tradisi, adat istiadat, dan norma-norma perilaku yang mengidentifikasi suatu kelompok sebagai entitas yang unik. Norma budaya membentuk bagian integral dari identitas suatu masyarakat.
5. Norma Sosial
Norma sosial mengacu pada aturan-aturan yang mengatur interaksi antaranggota masyarakat. Ini mencakup norma-norma kebersamaan, seperti kerjasama, saling menghormati, dan tanggung jawab terhadap komunitas. Norma sosial membantu memelihara harmoni dalam kehidupan sehari-hari.
6. Norma Agama
Norma agama adalah aturan-aturan yang berasal dari ajaran agama. Norma-norma ini sering kali memiliki dampak mendalam pada perilaku individu dan masyarakat secara keseluruhan. Mereka mencakup kewajiban moral, larangan, dan tuntunan untuk mencapai kehidupan yang bermakna.
7. Norma Etika Profesi
Norma etika profesi adalah aturan-aturan yang mengatur perilaku dalam konteks pekerjaan atau profesi tertentu. Ini mencakup standar perilaku yang diharapkan dari individu yang bekerja dalam bidang tertentu, seperti kedokteran, hukum, atau jurnalisme.
8. Norma Kesopanan
Norma kesopanan mencakup aturan-aturan tentang perilaku yang dianggap sopan dan sesuai dengan norma-norma keadaban. Ini mencakup tata krama, bahasa sopan, dan norma-norma komunikasi yang di harapkan dalam situasi tertentu.
9. Norma Hukum
Norma hukum merujuk pada aturan-aturan yang di akui oleh sistem hukum suatu negara. Ini mencakup hukum pidana dan perdata yang mengatur hubungan antarindividu dan memberikan kerangka kerja untuk menyelesaikan konflik.
10. Norma Keselamatan
Norma keselamatan mencakup aturan-aturan yang di tetapkan untuk melindungi keselamatan individu dan masyarakat. Ini dapat mencakup peraturan keselamatan di tempat kerja, norma-norma berkendara, dan tindakan pencegahan risiko lainnya.
Fungsi Norma
Norma memiliki peran penting dalam membentuk dan memelihara tatanan sosial suatu masyarakat. Berikut adalah beberapa fungsi norma:
1. Membentuk Ketertiban Sosial
Fungsi utama norma adalah membentuk ketertiban sosial. Norma memberikan pedoman perilaku yang dianggap sesuai oleh masyarakat, sehingga membantu menjaga keseimbangan dan harmoni di antara anggotanya.
2. Menciptakan Identitas Budaya
Norma membantu membentuk identitas budaya suatu masyarakat. Aturan-aturan perilaku yang dipegang oleh kelompok mencerminkan nilai-nilai dan tradisi yang unik, yang menjadi bagian integral dari warisan budaya.
3. Memberikan Panduan Moral
Norma memiliki fungsi moral dengan menetapkan standar perilaku yang dianggap baik atau benar. Masyarakat menginternalisasi norma sebagai panduan moral yang membimbing individu dalam membuat keputusan etis.
4. Membentuk Keselarasan Sosial
Norma berperan dalam membentuk keselarasan sosial dengan mengarahkan individu untuk berinteraksi sesuai dengan harapan masyarakat. Keselarasan ini diperlukan agar komunikasi dan kerjasama antarindividu dapat terjaga.
5. Menjaga Keadilan dan Keamanan
Norma hukum membantu menjaga keadilan dan keamanan dalam masyarakat. Aturan-aturan hukum memberikan dasar untuk menyelesaikan konflik, melindungi hak-hak individu, dan memberikan sanksi terhadap pelanggaran.
6. Meneguhkan Nilai-Nilai Kolektif
Norma membantu meneguhkan nilai-nilai kolektif yang di anggap penting oleh masyarakat. Dengan mengikuti norma, individu turut serta dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai yang dianggap relevan dalam konteks sosialnya.
7. Mengarahkan Pembangunan Sosial
Norma sosial juga memiliki peran dalam mengarahkan pembangunan sosial. Dengan mengikuti norma-norma tertentu, masyarakat dapat mencapai tujuan-tujuan pembangunan yang di inginkan, seperti pemberantasan kemiskinan atau peningkatan kesejahteraan.
8. Mendorong Kehidupan Bermasyarakat yang Sehat
Dengan memberikan pedoman perilaku, norma mendorong kehidupan bermasyarakat yang sehat. Hal ini termasuk mempromosikan interaksi positif, toleransi, dan tanggung jawab sosial sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
9. Menyediakan Kerangka Kerja untuk Perubahan
Norma tidak statis; mereka dapat berubah seiring waktu. Fungsi norma juga mencakup menyediakan kerangka kerja untuk perubahan sosial yang diinginkan, memberikan dasar untuk menghadapi tantangan baru dan mengakomodasi perkembangan masyarakat.
10. Memfasilitasi Adaptasi Terhadap Lingkungan
Norma membantu masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Mereka menciptakan keteraturan dan kepastian yang diperlukan agar masyarakat dapat berfungsi secara efektif dalam menghadapi berbagai situasi.
Melalui berbagai fungsi ini, norma tidak hanya menjaga keseimbangan sosial tetapi juga menjadi pilar yang membangun fondasi masyarakat yang beradab dan berdaya. Norma memainkan peran integral dalam membentuk karakter dan dinamika suatu komunitas.
Tujuan Norma
Norma memiliki tujuan-tujuan tertentu yang berkontribusi pada pembentukan tatanan sosial dan perilaku masyarakat. Berikut adalah beberapa tujuan norma:
1. Membentuk Keselarasan Sosial
Salah satu tujuan utama norma adalah membentuk keselarasan sosial. Norma memberikan pedoman perilaku yang di harapkan oleh masyarakat, sehingga menciptakan keseimbangan dan harmoni antarindividu.
2. Menjaga Keteraturan dan Ketertiban
Norma berfungsi untuk menjaga keteraturan dan ketertiban dalam masyarakat. Aturan-aturan perilaku membantu mencegah konflik dan memastikan bahwa interaksi antarindividu berlangsung dengan damai.
3. Menciptakan Identitas Budaya
Norma membantu dalam menciptakan dan memelihara identitas budaya suatu masyarakat. Aturan-aturan yang di pegang oleh kelompok mencerminkan nilai-nilai dan tradisi yang menjadi ciri khas dari warisan budaya.
4. Memberikan Pedoman Moral
Tujuan norma adalah memberikan pedoman moral bagi individu. Norma membantu membentuk karakter moral dan etika dalam masyarakat, memberikan arahan tentang tindakan yang di anggap baik atau benar.
5. Mengatur Hubungan Antarindividu
Norma berperan dalam mengatur hubungan antarindividu. Aturan-aturan sosial membantu membentuk norma-norma kebersamaan yang mengarahkan cara orang berinteraksi, bertukar pendapat, dan bekerja sama.
Ciri – Ciri Norma
Norma adalah aturan-aturan perilaku yang di akui dan di ikuti oleh suatu masyarakat. Berikut adalah beberapa ciri-ciri norma:
1. Berlaku dalam Masyarakat
Norma hanya memiliki keberlakuan dalam masyarakat tertentu. Aturan-aturan perilaku ini di terima oleh anggota masyarakat dan diakui sebagai pedoman yang mengatur interaksi antarindividu.
2. Berorientasi pada Perilaku
Ciri pokok norma adalah orientasinya pada perilaku. Norma memberikan petunjuk tentang bagaimana individu seharusnya bertindak dalam berbagai situasi sosial.
3. Diterima secara Sosial
Norma bersifat sosial dan di terima oleh sebagian besar anggota masyarakat. Penerimaan ini dapat berasal dari proses sosialisasi atau pembelajaran melalui interaksi sosial.
4. Memberikan Sanksi
Norma biasanya di lengkapi dengan sanksi atau konsekuensi atas pelanggarannya. Sanksi dapat bersifat positif (penguatan) atau negatif (hukuman) dan bertujuan untuk memperkuat kepatuhan terhadap norma.
5. Berkembang dalam Waktu
Norma bukanlah entitas yang tetap dan dapat berkembang seiring waktu. Perubahan nilai dan pandangan masyarakat dapat memengaruhi evolusi norma.