Pengertian Nasionalisme : Ciri, Jenis, Makna, Tujuan & Contohnya

Pengertian Nasionalisme – Nasionalisme, sebagai suatu pandangan atau semangat yang mengekspresikan cinta dan dedikasi terhadap tanah air, telah menjadi pilar penting dalam membentuk identitas suatu bangsa. Dalam era globalisasi ini, di mana batas-batas geografis semakin terkikis, peran nasionalisme tetap menjadi elemen krusial dalam mempertahankan integritas suatu negara. Artikel ini akan mengulas konsep, ciri-ciri, dan dampak nasionalisme dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Nasionalisme, pada dasarnya, mencakup rasa kebersamaan dan identitas bersama di antara warga negara suatu bangsa. Hal ini melibatkan cinta pada nilai-nilai, simbol-simbol, bahasa, dan sejarah bersama yang membentuk fondasi kehidupan berbangsa. Pentingnya nasionalisme bukan hanya terletak pada upaya mempertahankan kemerdekaan, melainkan juga dalam membentuk arah pembangunan dan tujuan bersama yang mendukung kemajuan suatu negara.

Dalam konteks sejarah, nasionalisme sering kali muncul sebagai respons terhadap penjajahan atau dominasi asing, menjadi pendorong perjuangan kemerdekaan dan pembentukan negara. Namun, saat ini, nasionalisme juga mencerminkan semangat untuk mencapai kemandirian ekonomi, keadilan sosial, dan keberlanjutan lingkungan. Artikel ini akan membahas bagaimana nasionalisme memainkan peran dalam membentuk kebijakan, membimbing sikap warga negara, dan bahkan memengaruhi dinamika politik dan ekonomi global.

Dengan demikian, melalui eksplorasi mendalam tentang nasionalisme, diharapkan pembaca dapat memahami kompleksitas dan relevansi konsep ini dalam perkembangan suatu bangsa. Bagaimana nasionalisme berperan dalam membentuk identitas, memotivasi perubahan, dan merajut persatuan di tengah tantangan global modern akan menjadi fokus utama dalam artikel ini.

Pengertian Nasionalisme : Ciri, Jenis, Makna, Tujuan & Contohnya

Nasionalisme adalah suatu sikap atau pandangan yang mengutamakan kepentingan dan identitas bangsa di atas segala-galanya. Ini melibatkan rasa cinta, kebanggaan, dan loyalitas terhadap negara atau bangsa tertentu. Nasionalisme sering kali diwujudkan melalui upaya untuk mempertahankan atau memajukan kepentingan nasional, baik dalam konteks politik, ekonomi, budaya, maupun sosial.

Orang yang memiliki pandangan nasionalis cenderung menekankan persatuan dan kesatuan bangsa, serta memperjuangkan kemandirian dan keberlanjutan tanah airnya. Nasionalisme dapat muncul sebagai respons terhadap berbagai faktor, termasuk sejarah, budaya, atau ancaman terhadap kedaulatan suatu bangsa.

Pengertian Nasionalisme Menurut Para Ahli

Berikut adalah beberapa definisi nasionalisme menurut para ahli Indonesia:

  1. Soekarno: Presiden pertama Indonesia, Soekarno, menggambarkan nasionalisme sebagai semangat cinta tanah air yang melibatkan rasa persatuan dan kesatuan untuk mencapai cita-cita bersama.
  2. Prof. Dr. Selo Soemardjan: Seorang sosiolog Indonesia, Selo Soemardjan, mendefinisikan nasionalisme sebagai semangat untuk memajukan kepentingan bersama tanpa mengabaikan kepentingan individu, dengan fokus pada pembangunan bangsa.
  3. Prof. Dr. Moeljanto Notowidagdo: Moeljanto Notowidagdo, seorang ahli sejarah Indonesia, menyatakan bahwa nasionalisme adalah suatu gerakan yang muncul dari rasa kesadaran bersama untuk membentuk negara yang merdeka dan adil.
  4. Prof. Dr. Ryaas Rasyid: Sebagai seorang ahli politik Indonesia, Ryaas Rasyid mendefinisikan nasionalisme sebagai semangat kebangsaan yang tumbuh dari kesadaran kolektif masyarakat terhadap kepentingan bersama dan cita-cita nasional.
  5. Prof. Dr. Mubyarto: Mubyarto, seorang ekonom Indonesia, mengartikan nasionalisme sebagai sikap kecintaan pada negara dan kepedulian terhadap kesejahteraan bersama, serta kemandirian ekonomi.

Penting untuk dicatat bahwa definisi nasionalisme dapat bervariasi di antara para ahli, namun umumnya mencakup unsur-unsur seperti cinta tanah air, persatuan, kesatuan, dan semangat untuk memajukan kepentingan bersama.

Ciri Ciri Nasionalisme

Nasionalisme memiliki beberapa ciri-ciri khas yang mencirikan pandangan dan sikap kebangsaan. Berikut adalah beberapa ciri nasionalisme:

  1. Cinta Tanah Air: Nasionalisme ditandai oleh rasa cinta dan kesetiaan terhadap tanah air. Individu yang memiliki pandangan nasionalis menunjukkan kecintaan yang mendalam terhadap negara mereka.
  2. Persatuan dan Kesatuan: Nasionalisme menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan di antara anggota masyarakat. Rasa solidaritas dan kesetiaan pada identitas bersama menjadi landasan bagi nasionalisme.
  3. Kemandirian: Nasionalisme sering kali berfokus pada upaya mencapai kemandirian, baik dalam hal politik, ekonomi, maupun keamanan. Ini mencerminkan keinginan untuk tidak bergantung secara berlebihan pada pihak luar.
  4. Patriotisme: Individu yang menganut nasionalisme memiliki rasa patriotisme yang tinggi. Mereka merasa bangga terhadap sejarah, budaya, dan prestasi bangsa mereka.
  5. Perjuangan untuk Kesejahteraan Bersama: Nasionalisme mendorong semangat untuk mencapai kesejahteraan bersama. Para nasionalis meyakini bahwa dengan bersatu dan bekerja sama, mereka dapat meningkatkan kondisi hidup seluruh masyarakat.

Ciri-ciri ini dapat bervariasi tergantung pada konteks sejarah dan politik masing-masing negara, tetapi secara umum mencerminkan unsur-unsur pokok dari pandangan nasionalisme.

Jenis Jenis Nasionalisme

Nasionalisme dapat mengambil berbagai bentuk dan variasi, tergantung pada konteks sejarah, politik, dan budaya masing-masing negara. Berikut adalah beberapa jenis nasionalisme yang umum diidentifikasi:

  1. Nasionalisme Eksklusif: Merupakan bentuk nasionalisme yang menekankan eksklusivitas dan keistimewaan bagi kelompok etnis atau budaya tertentu. Dalam hal ini, identitas nasional hanya diperuntukkan bagi sebagian kecil masyarakat.
  2. Nasionalisme Inklusif: Sebaliknya, nasionalisme inklusif mendorong persatuan di antara berbagai kelompok etnis, agama, atau budaya dalam satu kesatuan nasional. Ini menekankan penerimaan terhadap keberagaman.
  3. Nasionalisme Agresif: Nasionalisme agresif cenderung mengekspresikan keinginan untuk memperluas wilayah atau pengaruh negara ke wilayah-wilayah lain. Hal ini dapat memunculkan konflik dengan negara-negara tetangga.
  4. Nasionalisme Kultural: Lebih menekankan pada aspek budaya dan nilai-nilai budaya nasional. Nasionalisme kultural dapat mencakup pelestarian bahasa, tradisi, dan warisan budaya sebagai elemen penting identitas nasional.
  5. Nasionalisme Politik: Fokus pada pencapaian tujuan politik tertentu, seperti kemerdekaan, demokrasi, atau bentuk pemerintahan tertentu, sebagai bagian dari identitas nasional.
  6. Nasionalisme Ekonomi: Mengutamakan kemandirian ekonomi nasional, dengan menekankan pengembangan industri dan perdagangan dalam negeri serta mengurangi ketergantungan pada ekonomi global.
  7. Nasionalisme Keagamaan: Memadukan unsur-unsur agama dengan identitas nasional. Nasionalisme keagamaan dapat mendorong nilai-nilai moral dan etika keagamaan sebagai bagian integral dari identitas nasional.
  8. Nasionalisme Revolusioner: Terkait dengan perjuangan melawan penjajahan atau rezim yang dianggap tidak sah. Nasionalisme revolusioner dapat muncul selama periode perubahan sosial dan politik yang signifikan.
  9. Nasionalisme Defensif: Muncul sebagai respons terhadap ancaman atau serangan dari luar. Fokusnya adalah pada pertahanan dan perlindungan terhadap kedaulatan nasional.
  10. Nasionalisme Sentimen: Terkait dengan ekspresi emosional cinta tanah air dan identitas nasional, seringkali muncul dalam bentuk kebanggaan nasional dan semangat patriotisme.

Setiap jenis nasionalisme mencerminkan kompleksitas hubungan antara negara, masyarakat, dan kekuatan politik yang ada. Dalam prakteknya, suatu negara atau kelompok masyarakat dapat menggabungkan beberapa bentuk nasionalisme sekaligus.

Tujuan Nasionalisme

Tujuan nasionalisme mencakup berbagai aspek yang bertujuan untuk memajukan dan melindungi kepentingan nasional suatu bangsa. Beberapa tujuan nasionalisme antara lain:

  1. Mempertahankan Kedaulatan: Nasionalisme bertujuan untuk mempertahankan kedaulatan suatu negara dari ancaman eksternal, sehingga bangsa tersebut dapat menentukan nasib dan kebijakannya sendiri.
  2. Menjaga Persatuan dan Kesatuan: Nasionalisme bertujuan untuk menjaga persatuan dan kesatuan dalam masyarakat, mengatasi potensi perpecahan atau konflik internal yang dapat mengancam stabilitas negara.
  3. Mengukuhkan Identitas Nasional: Nasionalisme bertujuan untuk memperkuat identitas nasional, termasuk bahasa, budaya, simbol-simbol, dan nilai-nilai bersama, sebagai landasan solidaritas di antara anggota masyarakat.
  4. Meningkatkan Kesejahteraan Bersama: Nasionalisme mendorong upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, dengan mengembangkan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, guna mencapai kemajuan bersama.
  5. Mengembangkan Solidaritas Sosial: Tujuan nasionalisme adalah membentuk solidaritas sosial, di mana masyarakat saling mendukung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Makna Nasionalisme

Makna nasionalisme mencakup sejumlah konsep dan nilai yang mencerminkan semangat cinta tanah air dan identitas kebangsaan. Berikut adalah beberapa makna nasionalisme:

  1. Cinta Tanah Air: Nasionalisme mengandung makna cinta dan kesetiaan yang mendalam terhadap tanah air. Ini mencakup rasa bangga terhadap sejarah, budaya, dan keberhasilan kolektif negara.
  2. Persatuan dan Kesatuan: Makna nasionalisme terkait erat dengan ide persatuan dan kesatuan di antara warga negara. Nasionalisme menekankan pentingnya bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama.
  3. Kemandirian dan Kedaulatan: Nasionalisme mencerminkan dorongan untuk mencapai kemandirian ekonomi, politik, dan kedaulatan nasional, sehingga negara dapat mengambil keputusan sendiri tanpa campur tangan eksternal.
  4. Penghormatan terhadap Identitas Nasional: Makna nasionalisme termasuk penghargaan terhadap identitas nasional, seperti bahasa, lambang, lagu kebangsaan, dan nilai-nilai yang menjadi ciri khas suatu bangsa.
  5. Semangat Patriotisme: Nasionalisme membangkitkan semangat patriotisme, yaitu rasa tanggung jawab dan loyalitas terhadap negara serta keinginan untuk berkontribusi pada kemajuan dan kesejahteraan bangsa.

Makna nasionalisme dapat bervariasi tergantung pada konteks sejarah dan nilai-nilai yang berkembang di suatu masyarakat.

Prinsip Nasionalisme

Prinsip nasionalisme mencakup seperangkat nilai dan keyakinan yang menjadi dasar dari semangat cinta tanah air dan identitas kebangsaan. Berikut adalah beberapa prinsip nasionalisme:

  1. Cinta Tanah Air: Prinsip utama nasionalisme adalah cinta tanah air, yang mencerminkan rasa bangga dan kasih sayang yang mendalam terhadap negara dan masyarakatnya.
  2. Persatuan dan Kesatuan: Prinsip nasionalisme menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan di antara warga negara, meyakini bahwa kekuatan bangsa terletak pada kesatupaduan.
  3. Kemandirian: Nasionalisme mengandung prinsip kemandirian, yang mendorong negara untuk menjadi mandiri dalam berbagai aspek, termasuk ekonomi, politik, dan pertahanan.
  4. Patriotisme: Prinsip ini mencakup semangat patriotisme, di mana warga negara merasa tanggung jawab terhadap kesejahteraan dan kemajuan negara mereka.
  5. Identitas Nasional: Nasionalisme mengandung prinsip penghargaan terhadap identitas nasional, termasuk bahasa, budaya, dan nilai-nilai yang menjadi ciri khas suatu bangsa.

Prinsip nasionalisme dapat bervariasi di setiap negara dan dipengaruhi oleh sejarah, budaya, dan nilai-nilai yang berkembang di masyarakat tersebut.

Contoh Nasionalisme

Berikut adalah beberapa contoh manifestasi nasionalisme dalam berbagai konteks:

  1. Perayaan Hari Kemerdekaan: Partisipasi aktif masyarakat dalam perayaan Hari Kemerdekaan, dengan mengibarkan bendera, mengadakan parade, dan menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk memperingati kemerdekaan negara.
  2. Semangat Olahraga Internasional: Dukungan dan semangat masyarakat terhadap atlet nasional dalam ajang olahraga internasional, seperti Olimpiade, Piala Dunia, atau kejuaraan lainnya, yang mencerminkan kebanggaan terhadap prestasi negara.
  3. Pelestarian Bahasa dan Kebudayaan: Upaya untuk melestarikan bahasa dan kebudayaan nasional, seperti penggunaan bahasa nasional dalam pendidikan dan media, serta promosi seni, musik, dan tradisi lokal.
  4. Partisipasi dalam Pemilihan Umum: Keterlibatan warga dalam proses demokrasi, termasuk partisipasi dalam pemilihan umum dan pemilihan umum, sebagai bentuk dukungan terhadap sistem politik nasional.
  5. Proyek Kemanusiaan dan Kesejahteraan: Keterlibatan dalam proyek-proyek kemanusiaan dan kesejahteraan sosial yang bertujuan meningkatkan kondisi hidup masyarakat, menunjukkan semangat kepedulian terhadap sesama.

Contoh-contoh tersebut menunjukkan bagaimana nasionalisme dapat tercermin dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, menunjukkan rasa kebanggaan, tanggung jawab, dan dukungan terhadap negara.

Demikianlah pembahasan Pengertian Nasionalisme kali ini, jika masih ada beberapa hal yang kurang jelas dari semua penjelasan di atas. Anda dapat mengajukan pertanyaan di kolom komentar di bawah, itu saja dan terima kasih, semoga bermanfaat.
Untuk Melihat Artikel terkait Lainnya :