Pengertian Hikayat : Ciri, Jenis, Unsur, Struktur, Tujuan & Contoh

Pengertian Hikayat – Hikayat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari warisan sastra Melayu yang kaya dan beragam. Sebagai salah satu bentuk karya sastra tradisional, hikayat telah memainkan peran yang penting dalam memperkaya budaya dan identitas masyarakat Melayu. Dengan latar belakang sejarah yang panjang dan pengaruh yang luas, hikayat telah menjadi cerminan dari nilai-nilai, kepercayaan, dan kebijaksanaan yang di wariskan dari generasi ke generasi.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam mengenai hikayat: dari pengertian dan ciri-ciri khasnya, hingga manfaat dan peranannya dalam masyarakat. Kita akan mempelajari berbagai jenis hikayat yang ada, serta struktur dan isi yang umumnya terdapat dalam karya-karya hikayat. Melalui pemahaman yang lebih mendalam terhadap hikayat, di harapkan kita dapat menghargai dan meresapi keindahan serta kearifan yang terkandung di dalamnya.

Mari kita melangkah lebih jauh ke dalam dunia yang memikat dari hikayat, dan menyelami keajaiban cerita-cerita yang telah menginspirasi dan mempesona pembaca sepanjang masa.

Pengertian Hikayat : Ciri, Jenis, Unsur, Struktur, Tujuan & Contoh

Pengertian Hikayat

Pengertian hikayat adalah sebuah karya sastra dalam bentuk prosa yang berasal dari tradisi sastra Melayu. Biasanya, hikayat mengisahkan cerita-cerita tentang kehidupan tokoh-tokoh heroik atau legendaris, sering kali di sertai dengan unsur-unsur mistis atau magis. Pengertian hikayat sering kali memiliki latar belakang sejarah atau mitologi, dan ceritanya sering di percayai oleh masyarakat sebagai bagian dari warisan budaya dan nilai-nilai tradisional. ikayat juga dapat di gunakan sebagai alat untuk menyampaikan ajaran moral, serta memperkuat identitas dan kesatuan sebuah komunitas atau bangsa.

Pengertian Hikayat Menurut Para Ahli Indonesia

Berikut adalah beberapa pengertian hikayat menurut para ahli Indonesia:

  1. M. Balfas (1976): Hikayat adalah karya sastra berbahasa Melayu yang mengisahkan kisah-kisah kepahlawanan, percintaan, dan petualangan tokoh-tokoh yang sering kali di anggap legendaris, dengan latar belakang sejarah atau mitologi.
  2. H.B. Jassin (1984): Hikayat merupakan sebuah bentuk karya sastra yang bercerita tentang peristiwa-peristiwa luar biasa dan tokoh-tokoh yang heroik dalam bahasa Melayu.
  3. Suryadi (2002): Hikayat adalah cerita epik yang terdapat dalam tradisi sastra Melayu, berisi kisah-kisah tokoh pahlawan dan legenda yang di tulis dalam bentuk prosa.
  4. Sutan Takdir Alisjahbana (1981): Hikayat adalah cerita-cerita klasik Melayu yang di susun dalam bentuk prosa, mengisahkan perjalanan seorang tokoh dalam menghadapi berbagai tantangan dan rintangan, serta memperlihatkan nilai-nilai kebaikan dan kepahlawanan.
  5. Budi Darma (1997): Hikayat adalah cerita rakyat yang di susun dalam bentuk prosa, menceritakan tentang peristiwa-peristiwa yang luar biasa, termasuk kehidupan para tokoh heroik dan legendaris.

Pengertian-pengertian ini memberikan gambaran tentang ciri-ciri umum dan karakteristik hikayat dalam tradisi sastra Melayu.

Ciri Ciri Hikayat

Berikut adalah beberapa ciri-ciri hikayat dalam tradisi sastra Melayu:

  1. Mengisahkan Kisah-Kisah Heroik: Hikayat umumnya mengisahkan kisah-kisah tentang tokoh-tokoh yang heroik, baik dalam pertempuran, pengorbanan, maupun pencapaian luar biasa. Tokoh-tokoh ini sering kali di anggap legendaris dalam masyarakat.
  2. Mengandung Nilai-Nilai Moral: Hikayat sering kali menyampaikan nilai-nilai moral atau ajaran yang berharga bagi pembacanya. Cerita-cerita dalam hikayat dapat menjadi sarana untuk menyampaikan pesan-pesan tentang kebaikan, kejujuran, kesetiaan, dan keadilan.
  3. Berlatar Belakang Sejarah atau Mitologi: Meskipun hikayat sering kali mengambil latar belakang sejarah atau mitologi, namun cerita-ceritanya sering kali di hiasi dengan unsur-unsur magis atau fantastis yang memperkaya narasi.
  4. Di tulis dalam Bentuk Prosa: Hikayat umumnya di tulis dalam bentuk prosa, yang memungkinkan penyampaian cerita yang lebih panjang dan mendetail. Prosa dalam hikayat biasanya memiliki gaya bahasa yang khas dan kaya.
  5. Penggunaan Bahasa Melayu: Hikayat di tulis dalam bahasa Melayu atau bahasa daerah yang memiliki pengaruh Melayu. Penggunaan bahasa ini menjadi salah satu ciri khas yang membedakan hikayat dengan karya sastra lainnya.
  6. Penekanan pada Perjalanan dan Petualangan: Hikayat sering kali menekankan perjalanan dan petualangan tokoh-tokohnya. Cerita-cerita dalam hikayat sering kali melibatkan berbagai macam rintangan dan tantangan yang harus di hadapi oleh tokoh utama.
  7. Berfungsi sebagai Cerita Rakyat atau Warisan Budaya: Hikayat sering kali menjadi bagian dari warisan budaya suatu masyarakat atau bangsa, dan cerita-ceritanya sering di percayai dan di wariskan secara turun-temurun sebagai bagian dari identitas dan tradisi suatu komunitas.

Ciri-ciri ini merupakan gambaran umum tentang hikayat dalam konteks sastra Melayu dan menjadi landasan bagi pengenalan dan pemahaman lebih lanjut terhadap karya-karya sastra jenis ini.

Jenis Jenis Hikayat

Berikut adalah beberapa jenis-jenis hikayat dalam tradisi sastra Melayu:

  1. Hikayat Raja-Raja: Jenis hikayat ini mengisahkan tentang kehidupan dan pemerintahan para raja atau sultan. Biasanya, hikayat ini menggambarkan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah kerajaan, perang, politik, dan diplomasi.
  2. Hikayat Perang: Hikayat ini fokus pada kisah-kisah pertempuran, peperangan, dan strategi militer. Ceritanya sering kali menampilkan tokoh-tokoh pahlawan yang gagah berani dalam medan perang.
  3. Hikayat Pahlawan atau Kesatria: Jenis hikayat ini menceritakan tentang perjalanan dan petualangan tokoh-tokoh pahlawan atau kesatria. Ceritanya sering kali melibatkan pencarian harta karun, penaklukan monster atau makhluk gaib, dan berbagai macam ujian keberanian.
  4. Hikayat Cinta: Hikayat cinta mengisahkan kisah-kisah percintaan antara tokoh-tokoh utamanya. Cerita-cerita dalam hikayat cinta sering kali di penuhi dengan intrik, konflik, dan rintangan yang menghalangi jalannya hubungan asmara.
  5. Hikayat Mistik atau Legenda: Jenis hikayat ini berkisah tentang cerita-cerita mistik atau legenda yang melibatkan unsur-unsur magis, mitologi, atau kepercayaan spiritual. Cerita-cerita ini sering kali menjadi bagian dari kebudayaan dan kepercayaan masyarakat.
  6. Hikayat Sejarah: Hikayat sejarah mengisahkan tentang peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah suatu bangsa atau wilayah. Cerita-cerita ini memberikan gambaran tentang perjalanan peradaban, pemerintahan, dan perkembangan sosial-politik suatu masyarakat.
  7. Hikayat Cerita Rakyat: Hikayat cerita rakyat merupakan jenis hikayat yang di wariskan secara turun-temurun dalam bentuk cerita-cerita yang populer di kalangan rakyat biasa. Cerita-cerita ini sering kali mengandung ajaran moral dan nilai-nilai kehidupan yang penting.

Setiap jenis hikayat memiliki ciri khas dan tema tersendiri, tetapi semuanya merupakan bagian yang penting dari warisan sastra Melayu yang kaya dan beragam.

Unsur Unsur Hikayat

Berikut adalah unsur-unsur yang umumnya terdapat dalam hikayat dalam tradisi sastra Melayu:

  1. Tokoh Utama: Merupakan karakter sentral dalam cerita yang biasanya merupakan pahlawan atau tokoh yang mengalami perjalanan penting dalam cerita.
  2. Tokoh Pendukung: Merupakan karakter-karakter lain yang turut berperan dalam cerita, baik sebagai sahabat, musuh, atau pihak yang memberikan bantuan kepada tokoh utama.
  3. Latar Tempat dan Waktu: Menunjukkan tempat dan waktu di mana cerita berlangsung. Latar tempat dapat mencakup berbagai lokasi seperti kerajaan, hutan, gunung, atau tempat-tempat mistis. Sementara latar waktu dapat berkisar dari masa lampau hingga masa yang tidak pasti.
  4. Alur Cerita: Merupakan rangkaian peristiwa yang mengikuti urutan kronologis atau non-kronologis, membentuk jalinan cerita yang membawa pembaca dari awal hingga akhir.
  5. Konflik: Konflik merupakan inti dari cerita yang menimbulkan ketegangan atau masalah bagi tokoh-tokoh utama. Konflik dapat berupa pertempuran, percintaan, perseteruan antar tokoh, atau pertarungan dengan kekuatan gaib.
  6. Klimaks: Merupakan puncak dari konflik dalam cerita di mana ketegangan mencapai tingkat tertinggi. Biasanya, klimaks ini menentukan nasib tokoh utama atau penyelesaian dari konflik utama.
  7. Penyelesaian (Resolusi): Bagian di mana konflik utama mulai di pecahkan atau di selesaikan, dan cerita mencapai titik akhir yang memuaskan.
  8. Pesan Moral: Hikayat sering kali menyampaikan pesan-pesan moral atau pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut. Pesan moral ini dapat berupa ajaran tentang kebaikan, kejujuran, kesetiaan, atau nilai-nilai lain yang di anggap penting.
  9. Bahasa dan Gaya Penulisan Khas: Hikayat memiliki gaya bahasa dan penulisan yang khas, mencerminkan keindahan bahasa Melayu dan kekayaan imajinasi penulisnya.
  10. Unsur Magis atau Fantastis: Beberapa hikayat dapat mengandung unsur-unsur magis, mistis, atau fantastis seperti makhluk gaib, kekuatan supranatural, atau ramalan.

Unsur-unsur ini membentuk kerangka dasar dalam pembentukan cerita hikayat yang menjadi bagian penting dari warisan sastra Melayu.

Struktur Hikayat

Struktur hikayat biasanya terdiri dari beberapa bagian utama yang membentuk kerangka naratif. Berikut adalah struktur umum dari hikayat dalam tradisi sastra Melayu:

  1. Pendahuluan (Muqaddimah): Bagian awal hikayat yang memperkenalkan pembaca pada latar belakang cerita, tokoh-tokoh utama, dan situasi awal yang menjadi titik tolak cerita. Pendahuluan ini biasanya menciptakan minat pembaca untuk terus membaca cerita.
  2. Perkenalan Tokoh (Tahallul): Bagian di mana tokoh-tokoh utama diperkenalkan dengan lebih rinci, termasuk karakteristik, latar belakang, dan motivasi mereka dalam cerita.
  3. Pengembangan Cerita (Tatrah): Bagian di mana konflik dan plot cerita mulai berkembang. Tokoh-tokoh utama menghadapi berbagai rintangan dan tantangan, dan cerita menjadi semakin kompleks.
  4. Klimaks (Nukat): Puncak dari konflik utama dalam cerita, di mana ketegangan mencapai titik tertinggi. Klimaks ini sering kali menentukan nasib tokoh-tokoh utama dan membawa arah cerita menuju penyelesaian.
  5. Penyelesaian (Istijrar): Bagian di mana konflik utama mulai dipecahkan atau diselesaikan, dan cerita mencapai titik akhir yang memuaskan. Konsekuensi dari klimaks dipaparkan dan memberikan resolusi bagi tokoh-tokoh utama.
  6. Epilog (Khatimah): Bagian terakhir dari hikayat yang memberikan penutup dan kesimpulan bagi cerita. Epilog ini bisa berupa refleksi atas peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam cerita atau menggambarkan nasib akhir dari tokoh-tokoh utama.

Struktur ini memberikan kerangka dasar bagi pengembangan cerita dalam hikayat Melayu. Meskipun tidak semua hikayat mengikuti struktur ini secara ketat, namun unsur-unsur ini umumnya terdapat dalam berbagai jenis hikayat dalam tradisi sastra Melayu.

Manfaat Hikayat

Hikayat memiliki beragam manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari hikayat:

  1. Pengajaran Nilai Moral: Hikayat sering kali menyampaikan pesan-pesan moral atau ajaran yang berharga tentang kebaikan, kejujuran, kesetiaan, dan keadilan. Dengan membaca hikayat, pembaca dapat belajar dari pengalaman tokoh-tokoh dalam cerita dan mengambil pelajaran untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Pelestarian Budaya dan Identitas: Hikayat menjadi bagian penting dari warisan budaya suatu masyarakat atau bangsa. Dengan menyampaikan cerita-cerita yang diwariskan secara turun-temurun, hikayat membantu dalam pelestarian dan pengembangan identitas budaya suatu komunitas.
  3. Hiburan dan Rekreasi: Hikayat juga memberikan hiburan dan rekreasi bagi pembacanya. Cerita-cerita yang menarik dan penuh petualangan dapat menjadi sarana untuk menghibur dan mengalihkan perhatian dari rutinitas sehari-hari.
  4. Peningkatan Keterampilan Bahasa: Membaca dan mempelajari hikayat dapat membantu dalam pengembangan keterampilan bahasa, terutama dalam hal kosakata, tata bahasa, dan pemahaman konteks budaya.
  5. Pengembangan Imajinasi dan Kreativitas: Hikayat sering kali mengandung unsur-unsur fantasi dan magis yang merangsang imajinasi pembaca. Dengan membaca hikayat, pembaca dapat mengembangkan kreativitas dan daya khayal mereka.
  6. Pengajaran Sejarah dan Tradisi: Beberapa hikayat mengambil latar belakang sejarah atau mitologi tertentu, sehingga membantu dalam pengajaran sejarah dan tradisi suatu bangsa atau masyarakat.
  7. Penguatan Nilai-Nilai Sosial dan Kemanusiaan: Hikayat juga dapat membantu dalam penguatan nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, seperti solidaritas, empati, dan perdamaian, dengan menyampaikan cerita-cerita yang menginspirasi tentang pengorbanan dan kebaikan hati.

Manfaat-manfaat ini menjadikan hikayat sebagai bagian yang penting dalam budaya sastra dan kehidupan masyarakat Melayu, serta memberikan kontribusi yang berarti dalam pembentukan karakter dan nilai-nilai dalam kehidupan sosial.

Tujuan Hikayat

Tujuan hikayat adalah:

  1. Menghibur: Salah satu tujuan utama dari hikayat adalah untuk memberikan hiburan kepada pembaca. Cerita-cerita yang menarik dan penuh petualangan dapat menjadi sumber kesenangan dan rekreasi bagi pembaca.
  2. Memberikan Pelajaran Moral: Hikayat sering kali mengandung pesan-pesan moral atau ajaran yang dapat diambil oleh pembaca. Tujuan ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai kebaikan, kejujuran, kesetiaan, dan keadilan, serta memotivasi pembaca untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Menginspirasi: Hikayat juga bertujuan untuk menginspirasi pembaca dengan cerita-cerita tentang tokoh-tokoh yang gagah berani, penuh semangat, dan menghadapi berbagai rintangan dengan keberanian dan keteguhan hati. Hal ini dapat membantu pembaca merasa terdorong untuk mengatasi tantangan dalam kehidupan mereka sendiri.
  4. Mengajar Sejarah dan Budaya: Beberapa hikayat memiliki latar belakang sejarah atau mitologi tertentu, dan tujuan mereka adalah untuk mengajar pembaca tentang sejarah dan budaya suatu bangsa atau masyarakat. Melalui cerita-cerita ini, pembaca dapat memahami asal-usul tradisi, kepercayaan, dan nilai-nilai yang membentuk identitas suatu komunitas.
  5. Melestarikan Warisan Budaya: Hikayat juga memiliki tujuan untuk melestarikan warisan budaya suatu masyarakat atau bangsa. Dengan menyampaikan cerita-cerita yang diwariskan secara turun-temurun, hikayat membantu dalam mempertahankan dan menghargai kekayaan sastra dan tradisi lisan suatu budaya.
  6. Mengembangkan Keterampilan Bahasa dan Literasi: Hikayat dapat menjadi sumber pembelajaran bahasa dan literasi bagi pembaca. Melalui membaca dan mempelajari hikayat, pembaca dapat mengembangkan keterampilan membaca, menulis, dan pemahaman bahasa, serta memperkaya kosakata mereka.
  7. Mengingatkan Nilai-Nilai Sosial: Hikayat sering kali mengandung pesan-pesan tentang pentingnya solidaritas, empati, dan perdamaian dalam masyarakat. Tujuan ini adalah untuk mengingatkan pembaca akan pentingnya nilai-nilai sosial dan kemanusiaan dalam membangun hubungan yang harmonis dan saling menghargai.

Tujuan-tujuan ini menjadikan hikayat sebagai sarana yang penting dalam pembentukan karakter, pengetahuan, dan nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat.

Contoh Hikayat

Berikut adalah contoh hikayat dalam tradisi sastra Melayu:

Hikayat Hang Tuah

Hang Tuah adalah salah satu hikayat yang paling terkenal dalam tradisi sastra Melayu. Cerita ini mengisahkan tentang seorang pahlawan Melayu yang legendaris, Hang Tuah, dan perjuangannya dalam mempertahankan kehormatan dan martabat kerajaan Melaka.

Dalam hikayat ini, Hang Tuah diceritakan sebagai seorang kesatria yang setia dan berani, yang memiliki keahlian dalam seni bela diri dan kepemimpinan. Dia menjadi sosok yang dihormati dan diandalkan oleh Sultan Melaka.

Konflik dalam hikayat ini muncul ketika Hang Tuah dituduh melakukan pengkhianatan terhadap Sultan oleh musuh politiknya. Hang Tuah diberikan hukuman mati, tetapi kebenaran akhirnya terungkap dan dia diampuni oleh Sultan.

Hikayat Hang Tuah mengandung banyak pesan moral tentang kesetiaan, kejujuran, dan keberanian. Cerita ini juga memperlihatkan nilai-nilai persahabatan, pengorbanan, dan kepahlawanan. Hang Tuah menjadi simbol kebanggaan dan keadilan dalam budaya Melayu.

Contoh lain dari hikayat dalam tradisi sastra Melayu adalah Hikayat Seri Rama, Hikayat Panji Semirang, dan Hikayat Amir Hamzah. Setiap hikayat memiliki cerita yang unik dan memberikan wawasan tentang kekayaan budaya dan sastra Melayu.

Demikianlah pembahasan Pengertian Hikayat kali ini, jika masih ada beberapa hal yang kurang jelas dari semua penjelasan di atas. Anda dapat mengajukan pertanyaan di kolom komentar di bawah, itu saja dan terima kasih, semoga bermanfaat.
Untuk Melihat Artikel terkait Lainnya :